Pada waktu-waktu tertentu dalam ibadat, organis bisa memainkan lagu-lagu secara instrumental, misalnya:
sebelum ibadat dimulai, saat persiapan persembahan (sampai imam selesai membasuh tangan);
Saat pembagian komuni dan saat hening sesudahnya;
Sesudah lagu pengutusan (untuk mengobarkan semangat umat)
...
Tujuan permainan instrumental adalah untuk mendukung atau menciptakan suasana yang cocok dengan bagian liturgi yang bersangkutan. Kalau seperti itu hanya diisi oleh suara koor, mungkin kurang variasi dan bisa membosankan. sebaliknya kalau koor sudah selesai bernyanyi dan tidak ada instrumental, bisa terjadi bahwa umat kurang konstentrasi dalam mempertahankan suasana liturgis. Permainan instrumental yang tidak sesuai dengan suasana ibadat (misalnya memainkan lagu Mars di saat komuni) bisa merusak saat hening yang sangat diperlukan pada bagian tersebut. Kepekaan citarasa liturgis para organis sangat diperlukan. Maka sebaiknya organis juga seorang peserta yang khususk di dalam liturgi atau paling sedikit anggota seiman.
Intro
Yang dimaksud dengan intro adalah permainan instrumental untuk mempersiapkan penyanyi supaya daat memulai nyanyian dengan sebaik-baiknya, yaitu supaya mulai menyanyi dengan serentak, dengan nada yang tepat dan kecepatan yang disarankan.
bagaimana membuat intro?
Ambil bagian dari lagu yang akan dinyanyikan sedemikian sehingga umat tahu lagu apa yang akan dinyanyikan. Organis dapat mengambil awal lagu sampai akhir kalimat musik. Intro ini akan menunjukkan bagian awal dari lagu yang akan dinyanyikan. Tetapi, di sini ada bahaya bahwa umat sudah ikut bernyanyi bersama intro. Maka ada kalanya lagu intro deberi variasi, sehingga umat tahu bahwa itu baru intro dan belum saatnya bernyanyi. Organis dapat juga mengambil bagian akhir dari lagu, asal akhir lagu itu mempermudah umat untuk memulai nyanyian.Dapat juga organis mengarang lagu intro sendiri secara improviasasi dengan segala hiasan di sekitar lagu pokok sejauh organis mampu untuk itu dan tetap memperhatikan butir-butir berikut:
- Nada akhir dari intro harus mempermudah penyanyi untuk mulai. biasanya intro diakhiri pada nada yang sama dengan nada awal nyanyian atau pada nada dasar, yakni pada nada do untuk tangga nada mayor, meskipun nyanyian nulai dengan nada sol (dominan)
- Tempo intro sama dengan tempo yang harus diikuti penyanyi, supaya penyanyi atau umat lebih siap menyanyi. akhir lagu intro tidak boleh diperlambat (ritardando), agar umat tidak menyanyi dengan tempo yang lebih lambat dari yang semestinya.
- Saat diam sesudah intro. Sesudah nada terakhir dari intro perlu ada saat diam sejenak supaya para penyanyi atau umat biasa memulai nyanyian secara serempak.
- Pemilihan register. Pada organ kecil dengan register yang minim sering tida ada pilihan untuk variasi. Maka baik untuk intro maupun untuk iringan solis, koor dan umat digunakan register yang sama. perbedaannya hanya pada volume. Pada organ yan lebih besar bisa membuat variasi register untuk membedakan intro dan nyanyian supaya tidak membosankan. Bisa juga dengan gaya permainan instrumental, bisa dengan registerlebih lembut, dan sebagainya.
- Agar nyanyian dapat dimulai dengan sebaik-baiknya, perlu kerjasama yang baik antara organis dan dirigen.
Untuk mengiringi umat suara register harus jelas dan kuat. suara yang disarankan adalah suara lengkap (plenum). ada beberapa kemungkinan register yang sesuai dengan banyaknya umat. untuk organ listrik (elekton) gunakanlah register pipa-pipa dengan menggabungkan ukuran kecil sampai yang besar, misalnya: 2" + 4" + 8" + 16" dan dapat pula digabung dengan ukuran-ukuran diantaranya (pipa quint, pipa tertz, dsb). Dapat pula digunakan tombol full organ atau church organ. Iringan ini mestilah dengan menggunakan pedal Bas.
Mengiringi Solis
Register untuk mengiringi solis pada dasarnya lembut sehingga suara solis tetap menonjol. sebagai contoh, gunakanlah pipa 4" + 8" atau dapat dipadu dengan suara-suara lembut lainnya. Jika organnya tidak memiliki variasi register, volume organ mestilah dipelankan.
Mengiringi Koor
Dalam hal memilih register, pada dasarnya sama dengan mengiringi umat asal suara koor tetap kedengaran jelas. Yang harus diperhatikan oleh organis dalam mengiringi koor yang lebih dari satu suara ialah bahwa tata suara organ harus sama dengan tata suara koor. Atau setidak-tidaknya akor-akor pada bagian tesis dalam setiap birama mestilah sesuai dengan tatasuara koor, meskipun idealnya: MENGIRINGI KOOR TIDAK BOLEH DENGAN MEMAINKAN AKOR-AKOR KARENA MENGGANGU KEINDAHAN TATASUARA KOOR. Jika organis tidap siap ada dua pilihan:
- mainkan suara sopran dan pedal bas saja
- a capella saja (tanpa iringan)
Mazmur terdiri dari Ulangan (refren) dan ayat. Ulangan diiringi seperti cara mengirini nyanyian umat, sementara ayat diiringi dengan cara mengiringi solis.
Mengiringi Nyanyian Gregorian
Nyanyian gregorian selalu unisono (bentuk semula) dan aslinya tanpa iringan. Namun dalam perkembangan zaman dan citarasa, banyak nyanyian gregorian mempergunakan iringan. pengaturan register pada umumnya lebih legato dan lebih lembut, tidak menggunakan register 16" pada Bas. Iringan gregorian selalu tanpa bas pedal.
Memberi Nada kepada Pemimpin Ibadat
Bagian yang dinyanyikan secara nyaring oleh pemimpin ibadat janganlah diiringi. Pembukaan, Gloria, Ajakan Anamnesis, Ajakan Bapa Kami biasanya dinyanyikan oleh imam. Tetapi dalam keadaan tertentu imam menyerahkannya kepada petugas lain/penyanyi. dalam hal ini organis tidak usah mengiringi. Namun demikian supaya imam atau petugas mengmbil nada yang tepat, sebaiknya diberi nada atau lagu pendek (intro/intonasi) yang jelas sehingg tidak menimbulkan keragu-raguan pada pemimpin ibadat yang bersangkutan. Di dalam dialog dengan umat, bagian umat boleh diiring sebagai pendukung suara umat. kalau suara pemimpin tidak jatuh pada nada yang tepat, maka organis harus bisa memperhitungkan secar tepat nada akhir dari lagu pemimpin, dan memberi iringan yang sesuai dengan nada tersebut. kalau organis tidak dapat menemukan nada yang tepat, lebih baik kalau nyanyian itu tidak diiringi samasekali.
[dikutip dan diringkas dari Puji Syukur Buku Organ I]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar