- Kemampuan Notasi. Yang pasti, jika tidak mampu membidik tinggi rendahnya nada dalam not angka saja, janganlah terlalu berani untuk bermazmur. Jangan terlampau ingin tampil. Mestilah tahu sendiri apakah kita memiliki suara yang fals atau sumbang. Jika sangat berniat jadi pemazmur, coba minta pendampingan untuk latihan notasi dahulu.
- Kemampuan olah vokal. Seorang pemazmur mestilah memiliki vokal yang jelas. tidak sama vokal dalam berbicara dengan bermazmur. Harap diingat, pemazmur menyanyikan mazmur untuk diresapkan ke dalam batin umat. Bagaimana mungkin kita menolong umat meresapkan kidung-kidung mazmur jika apa yang kita gaungkan pun tidak jelas.
- Kemampuan pernafasan. Dalam bermazmur, nafas harus diatur supaya mampu menyanyikan ayat-ayat yang panjang. waktu latihan dan sebelum menyanyikannya, perhatikan panjangnya mazmur atau ayat-ayat, persiapkan nafas untuk dapat meresitir atau mendarasnya sepanjang yang sudah diatur dalam buku mazmur. Jangan pernah membuat potongan-potongannya sesuka hati, sebab buku itu telah dipersiapkan beberapa ahli yang sungguh mengerti musik liturgi.
- Kemampuan vibrasi. Vibrasi dalam mazmur mutlak dibutuhkan sebab mazmur itu dinyanyikan dengan nada-nada yang diperpanjang. tetapi vibrasi yang terlalu besar juga akan mengganggu kejelasan vokal.
- Pandangan terhadap audiens. Seperti Lektor, Pemazmur juga menyapa umat. Oleh karena itu pemazmur juga perlu mengadakan kontak wajah dan pandangan terhadap umat. Tetapi hindarilah kesan curi-curi pandang. Biasanya pada bagian akhir dari setiap potongan ayat mazmur amat baik rasanya jika pemazmur memandang umat.
- Peka terhadap Volume Suara (Pengeras Suara). Ingatlah tujuan anda berdiri di depan dan melantunkan Mazmur bukan untuk anda hayati sendiri tetapi untuk seluruh umat yang hadir di gereja. Jika terkesan mikrofon kurang berfungsi tidak salah jika anda mendekatkan mikrofon tersebut, atau memberi kode kepada petugas soundsystem saat giliran umat menyanyikan refren mazmur.
- Pakaian Pemazmur: Di beberapa paroki, seluruh petugas liturgi memakai pakaian liturgi yang telah diatur oleh koster, atau petugas sejenisnya. semua petugas liturgi memakai jubah yang telah disediakan. Tetapi bagi gereja yang belum menyediakan pakaian liturgi untuk pemazmur, hendaknya menguasahaknnya. Menurut hemat saya, untuk laki-laki, minimal haruslah pakai kemeja, celana panjang dan bukan jeans yang mencolok. untuk perempuan minimal, pakai atasan yang pakai lengan, dan pakai rok panjang.
- Tampil Prima. Pemazmur mestilah dalam keadaan seha/fit sehingga dari wajahnya terpancar semangat melantunkan mazmur, sebab seorang pemazmur bukan bernyanyi melainkan menyanyikan Sabda (Mazmur, Amsal, Kidung Agung, dan beberapa kitab lainnya) untuk seluruh umat.
- Dan lain-lain sesuai dengan kelayakan liturgis.
Sabtu, 28 Mei 2011
Kemampuan Dasar bagi Pemazmur
Pemazmur dan Bait Pengantar Injil dalam Liturgi Katolik bukanlah merupakan tempelan tetapi merupakan bagian penting dalam Liturgi Sabda. Oleh karena itu, sebagaiman pembaca bacaan I, II dan Injil selalu mempersiapkan diri supaya tidak salah membacakan, salah intonasi dan salah penggal frase-frase dalam kalimat Sabda, demikian juga pemazmur mesti ja...uh-jauh hari latihan. Hal-hal mendasar yang perlu dipahami, dihayati dan ditampilkan oleh pemazmur adalah:
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar