Litani Guru di SMA bersama siswanya
guru serius mengajar: ah, bapak ini killer
guru memberi nasehat: bukan anak-anak lagi aq pak.
guru memberi nilai tidak tuntas: dasar bapak benci samaku.
guru memberi nilai tinggi: ah, gampang dapat nilai dari bapak itu.
guru terlambat mengajar: ah, kita ke kantin yo...
guru tepat waktu : bapak ini ga ada pengertian
guru tidak datang: enak nh, saatnya pacaran di kelas
guru sakit: horeee.... bisa main-main..
guru ramah: ih, guru gaul tuh
guru tidak byk bicara: ih, aq takut jadinya..
guru berparas tampan: siswi=> siapa namanya di facebook?
siswa=> perhatian sartika jadi berkurang samaku.
guru berwajah cantik: siswa=> brapa nmr HP ibu tuh?
siswi=> ih...., Handoko, makin cuwek aja samaku....
guru masih anak muda: siswi=> pak ganteng, godain kita donk.
guru masih gadis muda: siswa=> bu, boleh datang main-main ke kost ibu?
guru siburuk rupa: samalah kejamnya bpk itu dengan tampangnya.
guru kurang cantik: pantesan aja ga nikah2, selaras wajahnya dengan kejamnya
guru tidak mau memberi punishment: ah, baik koq bapak itu.
guru tidak mau menghardik: bapak itu baiiiiik amat.
guru cuma mencubit dikit aja: ayo kita buat luka memarnya, lalu kita visum
litani ini mari kita perpanjang sesuai dengan pengalaman kita. Harapku kita mempelajari filsafat Plato dan Aristoteles untuk tidak terlalu idealis dan tidak terlalu realis pula.
Jumat, 10 Juni 2011
Rabu, 08 Juni 2011
refleksi jogging
pagi yang cerah
sinar dari balik gunung merekah
embun memutih di lembah
burung pipitpun bertingkah
bunga mekar kembangkan mahkota
hati senang di taman berolahraga
menghirup udara segar, nafas lega
tiada sesak, hijau merata
buana, bahana buana
indah kencana suaka margasatwa
semesta tercipta sempurna
Mari lestari, mari rawat dan jaga
agar tetap lestari mempesona
Minggu, 05 Juni 2011
Teologi Pembebasan
Teologi Pembebasan adalah sebuah paham tentang peranan agama dalam ruang lingkup lingkungan sosial.[1]kontekstualisasi ajaran-ajaran dan nilai keagamaan[1] Teologi Pembebasan adalah upaya berteologi secara kontekstual.[2]Liberation Theology menjadi keharusan bagi kegiatan gereja-gereja dalam komitmen kristianinya pada kehidupan sosial.[1] Teologi pembebasan lahir sebagai respons terhadap situasi ekonomi dan politik yang dinilai menyengsarakan rakyat.[1] Masalah-masalah itu dijabarkan dalam penindasan, rasisme, kemiskinan, penjajahan, bias ideologi dsb.[1] Pada kalangan Jesuit, baik di Asia termasuk Indonesia, Brazil , Amerika Latin, dan Afrika Selatan Teologi ini berkembang pesat sebagai dampak dari hermeneutika Alkitab secara kontekstual untuk menjawab persoalan yang dihadapi umat manusia.[1][3] Dengan kata lain Teologi Pembebasan adalah suatu usaha pada masalah kongkret di sekitarnya. Teologi Pembebasan yang diterjemahkan dari Bahasa Inggris
Teologi Pembebasan merupakan refleksi bersama suatu komunitas terhadap suatu persoalan sosial.[1] Karena itu masyarakat terlibat dalam perenungan-perenungan keagamaan.[2] Mereka mempertanyakan seperti apa tanggung jawab agama dan apa yang harus dilakukan agama dalam konteks pemiskinan struktural.[3]
Epistemologi
Epistemologi, (dari bahasa Yunani episteme (pengetahuan) dan logos (kata/pembicaraan/ilmu) adalah cabang filsafat yang berkaitan dengan asal, sifat, dan jenis pengetahuan. Topik ini termasuk salah satu yang paling sering diperdebatkan dan dibahas dalam bidang filsafat, misalnya tentang apa itu pengetahuan, bagaimana karakteristiknya, macamnya, serta hubungannya dengan kebenaran dan keyakinan.
Epistomologi atau Teori Pengetahuan berhubungan dengan hakikat dari ilmu pengetahuan, pengandaian-pengandaian, dasar-dasarnya serta pertanggung jawaban atas pernyataan mengenai pengetahuan yang dimiliki oleh setiap manusia. Pengetahuan tersebut diperoleh manusia melalui akal dan panca indera dengan berbagai metode, diantaranya; metode induktif, metode deduktif, metode positivisme, metode kontemplatis dan metode dialektis.
Jumat, 03 Juni 2011
Anda Ingin Les Privat Organ Gereja?
Mengenal Organ
| P |
ada dasarnya, organ merupakan suatu instrumen besar. Organ menghasilkan suara yang menakjubkan. Organ banyak dipasang di gereja dan ruangan konser.
Organ memiliki banyak tabung (pipa-pipa) yang panjang maupun pendek. Tabung yang panjang akan menghasilkan nada yang rendah sedangkan tabung yang pendek mengeluarkan nada yang tinggi. Beberapa diantaranya ada yang disebut tabung cerobong karena bentuknya menyerupai peluit kaleng yang sangat besar, sedangkan tabung lainnya yang menghasilkan suara yang berlainan disebut tabung buluh. Dinamakan tabung buluh karena suaranya keluar kalau buluhnya bergetar. Kebanyakan dari organ saat ini ditiup dengan menggunakan sebuah kipas listrik yang sangat kuat.
Seperti halnya piano, organ memiliki papan nada yang dimainkan dengan tangan, selain itu ada juga pedal-pedal yang pijak. Untuk menghasilkan nada yang digunakan digunakan pengontrol berupa tombol-tombol.
Cara kerja organ, jika kita tekan salah satu tombol papan nada, udara masuk ke dalam satu tabung atau lebih dan bergertarlah untuk mengeluarkan suara yang dikehendaki.
Kini sudah lebih banyak organ elektronik yang mempunyai pembaharuan. Organ elektronik memiliki pengeras suara (loudpeaker) sebagai pengganti tabung-tabung atau pipa-pipa. Ukuran organ elektronik relatif lebih kecil dari organ pipa.
Saat ini sudah sulit menemukan toko penjual organ pipa. Yang gampang kita temukan adalah organ elektonik yang disingkat dengan orgel, atau sering juga disebut elektone. Terdapat bermacam-macam merek dan tipenya, antara lain, Technics, Yamaha, Roland, Eminent, dan lain-lain.
Sayangnya, sekarang ini sudah banyak gereja tidak lagi menggunakan organ melainkan keyboard. Ini memang lebih praktis, karena tidak menggunakan pedal bas di kaki, tidak ada kontrol volume di kaki, dan juga karena bobotnya lebih ringan sehingga mudah dibawa ke mana-mana. Namun sebenarnya untuk keganggunan bentuknya, terutama kualitas suaranya, organ jauh lebih cocok untuk mengahsilkan warna nada seperti organ pipa yang dapat mengangkat suasana sakral, hikmat dan mengajak orang untuk khusuk berdoa. Sementara itu keyboard lebih menonjolkan suara-suara elektronik dan efek-efek serta auto accompaniment yang cocoknya digunakan saat pesta-pesta hiburan. Mesikpun demikian, keyboard yang mahal harganya, di dalamnya terdapat juga tombol-tombol yang suaranya meniru organ pipa yang dilengkai tombol-tombol flute dengan berbagai ukuran. Organ yang kita gunakan dalam kursus ini bukanlah organ pipa melainkan organ elektronik dan keyboard.
[ini adalah pengantar tutorial Les Organ yang saya susun 5 tahun yang lalu.]
Langganan:
Komentar (Atom)